Plin to plan

Everybody must have P-L-I-N to make a great PLAN, and use P-L-A-N to make right decision

Gadget dan Teknologi

Temukan ulasan mengenai informasi gadget dan teknologi terbaru

Review Buku

Temukan review buku-buku terbaru disini

Kosmologi

Temukan berbagi informasi mengenai alam semesta, antariksa dan hal-hal lain mengenai alam

Life and Motivation

Temukan ulasan-ulasan mengenai perjalanan hidup dan motivasi hidup

Kamis, 03 Agustus 2017

Leadership :Lima Level Kepemimpinan (Part 2)

Leadership atau kepemimpinan merupakan sebuah proses, namun kebanyakan orang hanya melihatnya sebagai posisi. Kepemimpinan sebagai proses diartikan bahwa memimpin dengan melakukan sebuah kegiatan yang sistematis dan terencana. Kepemimpinan sebegai posisi melihat bahwa kepemimpinan merupakan sebuah 'tempat'. Apabila seseorang duduk pada "tempat" itu, maka dapat dikatakan ia sebagai pemimpin.
Menurut John C. Maxwell dalam bukunya yang berjudul Leadership is Influence membagi kepemimpin dalam lima tingkatan  (level) yakni
  • Tingkat pertama (position): Tingkat kepemimpinan yang paling bawah. Pada tingkat ini, seseorang mengikuti dan mengakui anda sebagai pemimpin di karenakan posisi yang anda tempati.
  • Tingkat kedua (permission) : Pada tingkat kedua dari kepemimpinan, anda akan diikuti oleh seseorang karena dia ingin untuk mengikuti anda.
  • Tingkat ketiga (production) : Pada tingkat ini, seseorang akan mengikuti anda karena apa yang telah anda kerjakan untuk perusahaan atau organisasi anda. Dengan kata lain, anda akan di ikuti berdasarkan pada kontribusi anda untuk perusahaan atau organisasi.
  • Tingkat keempat (people development): di tingkat ini, anda akan diikuti karena anda telah membangun  kepribadian seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Biasanya seseorang dengan tingkat kepemimpinan seperti ini mampu memberikan inspirasi dan motivasi yg positif kepada bawahannya.
  • Tingkat kelima (pinnacle) ; seseorang mengikuti anda atas siapa diri anda dan peran apa yang anda mainkan. Kepemimpinan pada tingkat ini membutuh kemampuan tinggi untuk menyatukan seni kepemimpinan dan manajemen.

Seseorang pemimpin dari tingkat satu dapat meningkatkan levelnya seiring dengan tingkat kemampuannya dalam proses memimpin dan proses manajemennya secara bersamaan. 
Kelima tingkatan ini saling berhubungan. Terdapat 10 penjelasan mengenai bagaimana hubungan tersebut terjadi yakni:


1. Anda dapat meningkatkan level anda, tetapi anda tidak pernah meninggalkan level sebelumnya.
2. Level anda tidak sama dengan level setiap orang
3. Semakin tinggi level anda, semakin mudah anda memimpin
4. Semakin tinggi level anda, waktu dan komitmen juga harus semakin tinggi.
5.  Meningkatkan level anda berjalan sangat lambat, sementara turunnya level anda terjadi sangat cepat.
6. Semakin tinggi level anda, pendapatan anda semakin tinggi pula.
7. Semakin jauh anda meningkatkan level, juga membutuhkan peningkatan kemampuan tumbuh pesat.
8. Jangan memanjat batasan level anda dan level bawahan anda.
9. Ketika anda berganti posisi atau organisasi, level anda jarang tetap berada pada level yang sama.
10. Anda tidak dapat naik level sendirian.

N.B Nantikan penjelasan  5 level kepemimpinan lebih detail di artikel selanjutnya (Disadur dan ditermahkan dari buku John C Maxwell yang berjudul  Leadership is Influence)

Rabu, 02 Agustus 2017

5 kalimat “menghibur diri” bagi para jomblo berkarat

 
Apakah kamu jomblo? Jawabannya sudah pasti iya. Kalau tidak jomblo kamu tidak akan buang-buang waktu dengan membaca artikel ini. Nah bagi para jomblo karatan yang sudah melewati masa jomblo bertahun-tahun, pasti pernah muncul rasa iri ketika melihat teman sudah punya pasangan. Bukan hanya iri sih, tapi mendadak galau ketika lagi sendiri di malam minggu sementara teman sekamar telfonan sama pasangannya sementara kamu sendiri bolak-balik buka media sosial yang jelas-jelas sudah tak ada notifikasi. Di saat-saat seperti itu kamu pasti butuh mantra ampuh untuk menghibur diri sendiri, setidaknya untuk menguatkan mental kamu saat mendengar teman sekamar telfonan.
Oke mblo berikut adalah beberapa kalimat mantra yang paling sering diucapkan untuk menghibur diri.           
1.       “Enggak   apa-apa gue sendiri, matahari juga sendiri toh masih tetap bersinar terang, meskipun gue tidak bersinar tapi gue masih bisa tersenyum”.
Mantra ini menempati peringkat pertama yang paling sering diucapkan  untuk menghibur diri para jomblo. Setidaknya mantra ini memberi sedikit kebanggaan karena dibandingkan dengan matahari.

2.       “Mungkin belum saatnya gue bahagia. Yakin saja semua indah pada waktunya”.
Mantra ini biasanya diucapkan oleh para jomblo yang sudah berkali-kali ditolak atau ketika ada yang mendekati cuma jadi selingan. Padahal jauh dilubuk hati kamu sendiri tidak yakin apakah bahagia akan datang kepada kamu atau tidak karna kamu tak tau kapan waktunya indah, (hahaha...)

3.        “Untuk saat ini gue belum pengen pacaran, masih fokus mempersiapkan masa depan”.
Kalimat ini juga sering digunakan sebagai alasan menolak kamu ketika kamu mengungkapkan perasaanmu. Ironisnya jomblo juga mengatakan kalimat ini pada diri mereka sendiri (artinya dirinya sendiri aja nolak apalagi orang lain,, hahaha). Untuk beberapa ‘jomblo elegan’ (seperti admin blog ini, hehe) kalimat ini memang benar adanya. Satu alasannya; tidak ingin mengajak orang lain ikut dalam kesusahan kita, kecuali memang ada yang siap untuk diajak berjuang bersama. Meskipun demikian bagi jomblo kebanyakan tetap saja hanya kalimat ini untuk menghibur diri.

4.       “ Biar jomblo yang penting happy”.
Sebuah kontradiksi buat para jomblo yang menggunakan mantra ini. Kalau kamu beneran happy tentu tak perlu menghibur diri bukan?? (hehe peace mblo J)

5.       “Stalking mantan, berharap mantan ngajak balikan”.
Ini adalah realisasi nyata dari sebuah harapan. Setiap orang kalimat mantranya berbeda-beda. Ada yang berdoa, ada yang ngechat mantan dengan berbagai kalimat manis atau sekedar say hello. Untuk yang terakhir ini saya sarankan agar kamu berhati-hati sebab sangat berbahaya. Bahayanya adalah  ketika stalking mantan lalu nemu mantan upload foto mesra sama pacarnya itu akan membuat tambah sakit hati, mental langsung down, mendadak mual, marah tak karoan dan gelisah tak menentu (hahahaa,,,). Jika sudah begitu, mantra apapun yang kamu gunakan tak akan mempan.

So, buat para jomblo meskipun terkadang gegana saya sarankan tetap junjung kehormatan para jomblo dengan menjadi jomblo yang elegan tanpa merusak hubungan orang lain and don’t forget to keep rockin roll!!! 

Leadership: Memanajemen Generasi (Part 1)



Menurut Teori Generasi, sampai saat ini terdapat  lima jenis generasi :
1. Traditionalist (1928-1945)
2. Baby Boomers (1946-1964)
3. Generation X (1965-1979)
4. Generation Y (1980-1995)
5. Generation Z (setelah tahun 1996)

Artikel ini tidak akan membahas secara rinci kelima generasi tersebut, namun artikel ini akan membahas tiga generasi dari sudut pandang sifat mereka dalam dunia kerja.

Yang pertama: Generasi Baby Boomer (BB) memiliki sifat-sifat memiliki karakter yang matang, patuh pada peraturan, dan sangat loyal pada perusahaan.

Yang kedua:  Generasi X memiliki pandangan bahwa dalam bekerja perlu keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi.

Yang ketiga: Generasi M (merupakan gabungan dari generasi Y dan generasi Z = Milenial) senang menjalin relasi sosial yang luas melalui internet, juga lincah dan cepat bergerak serta berkompetisi.

Apabila ketiga generasi ini bekerja pada satu perusahaan yang sama dan tidak di manajemen dengan baik akan menimbulkan General Tension yang disebabkan oleh perbedaan pola gaya kerja dan tingkat kemampuan dalam penguasaan teknologi. General Tension merupakan kecenderungan kurangnya rasa respek terhadap orang yang berbeda generasi dengan dirinya. (American Psychological Association, 2009). Kemungkinan paling buruk dari general tension adalah perusahaan/organisasi menjadi tidak kondusif sehingga berpengaruh pada kemajuan perusahaan/organisasi yang kamu pimpin tersebut. Untuk itu sangat penting bagi kamu yang merupakan pemimpin sebuah perusahaan, komunitas ataupun organisasi-organisasi lainnya untuk memanajemen dengan baik ketiga generasi ini. Ada beberapa aspek yang bisa diamati untuk melihat perbedaan diantara ketiga generasi tersebut.

Aspek
Gen BB
Gen X
Gen M
Hal yang dicari
Stabilitas
Keseimbangan
Kenyamanan
Sikap pada aturan
Patuh
Patuh selama masuk akal
Kritis
Fokus kerja
Hubungan dan Hasil
Tugas dan hasil
Prestasi
Gaya Kerja
Kerja Keras
On time, kerja cerdas
Fleksibel
Komunikasi
Tatap muka, surat formal, telepon
Tatap muka, email, pesan singkat
Sosial media
Bentuk dukungan
“Kamu di butuhkan”
“lakukan dgn caramu”
“Km bekerja dengan orang-orang hebat”
Waktu apresiasi
Tak menentu
Saat pekerjaan selesai
Segera
Tipe pekerjaan
Mendorong ketenangan
Mendorong kemandirian
Mendorong sosiabilitas
Ukuran sukses
Pengabdian
Kemapanan
Kemampuan melakukan hal baru.
Hal di takutkan
Konflik
Di pandang tidak kompeten
Tidak ada peluang berkembang
Sikap ada situasi tertekan
Menghindar
Curhat, menghindar 
Frontal, menghindar

                                                                              (Sumber: Kubik Leadership)

              Dengan mengetahui karakter dari masing-masing generasi, kita dapat menempatkan masing-masing generasi tersebut pada posisi yang tepat sehingga mereka dapat mengasilkan hasil yang optimal dalam posisi yang mereka tempati.




Jawaban Telak Susi Pudjiastusi pada Sandiaga Uno Mengenai Kelangkaan Garam.






Menteri KKP Susi Pudjiastuti merespon statement dan pertanyaan Sandiaga Uno. Dalam statement yang dilansir Kompas Sandiaga Uno mengatakan bahwa laut Indonesia sangat luas dan bertanya kenapa Indonesia masih mengimpor garam. Statment dan pertanyaan tersebut kemudian  ditanggapan dari Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang isinya memberi saran kepada Sandiaga Uno agar menanyakan mengenai kelangkaan garam tersebut kepada kawan-kawannya yang menjadi pengusaha/importir garam.


Seperti yang diberikan akhir-akhir ini, Indonesia mengalami kelangkaan persediaan garam yang menyebabkan naiknya harga garam  di beberapa daerah. Menurut Beberapa sumber, kelangkaan ini disebebkan oleh adanya permaian impor garam dikalangan pengusaha. Menyikapi hal tersebut, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti mengatakan bahwa saat ini KKP juga sedang menyusun Peraturan Menteri KP tentang pengendalian impor komoditas pergaraman yang merupakan turunan dari UU Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.


Selasa, 01 Agustus 2017

5 Perbedaan Ayah Kaya dan Ayah Miskin Menurut Robert T. Kiyosaki

      1.            


Rumah adalah aset Vs Rumah yang ditinggali adalah liabilitas.

Rich dad mengatakan, jika kamu berhenti bekerja saat ini, aset akan memasukkan uang kedalam kantongmu, sedangkan liabilitas mengambil uang dari kantongmu. Rumah termasuk liabilitas karena rumah membutuhkan biaya perawatan, pajak, listrik dan air kecuali rumah yang kita beli untuk dijadikan aset untuk disewakan kepada orang lain.

      2.            Saya tidak mampu untuk melakukannya Vs Apa yang saya lakukan agar mampu?

Pernyataaan saya tidak mampu melakukannya akan mematikan otak kita, dengan pertanyaan yang tepat, pikiran akan terbuka dan akan berusaha menemukan jawabannya.

      3.            Apabila berkaitan dengan uang, jangan mengambil resiko, bermainlah dengan aman saja Vs Belajarlah untuk mengelola resiko.

Dalam pandangan Kiyosaki, ayah miskin (Poor Dad) cenderung takut terhadap resiko sehingga menyebabkan ia selalu bermain aman dan akibatnya adalah ayah miskin hanya berjalan ditempat tanpa pencapaian apa-apa. Sedangkan ayah kaya (Rich Dad) mengajarkan untuk berani mengambil resiko dan mengelelola resiko tersebut.

      4.            Bayar aku yang terakhir Vs Bayar aku yang pertama.

Ayah miskin, ketika punya uang maka ia akan membelanjakan uangnya terlebih dahulu, baru sisanya untuk berinvestasi. Sedangkan Ayah kayanya selalu investasi terlebih dahulu baru sisanya dibelanjakan.

      5.            Aku bekerja untuk uang Vs Uang bekerja untukku.

Tidak banyak orang yang tahu tentang bagaimana membuat uang bekerja untuk kita. Sebagian besar dari kita adalah bekerja untuk uang. Untuk membuat uang bekerja untuk kita, kita harus berani menginvestasikan uang kita dalam bentuk aset.

Senin, 31 Juli 2017

Pantun : Jangan Baliku Ke Bali-k



Jalan-jalan ke negeri  Mali
Ku lihat orang pakai jubbah
Jalan-jalan ke pulau bali
Kata orang pulau yang indah
Jubbahnya putih penuh debu
Tak di hiraukan walau pudar
Begitu putih gadis ku temu
Ingin menyapa gugup gemetar
Gegap gempita orang jualan
Dipasar mali senja hari
Gundah gulana aku menahan
Lihat pakaian orang berperi
Beli hanya satu kain
Lama orang  yang menawar
Ku kira orang berkata lain
Ternyata benar hanya koar
Bosan menawar aku pulang
Tak jadi beli kurang duit
Hanya membuat orang senang
Tak tau orang hanya menggigit
Liat dompet di pinggir jalan
Ingin mengambil takut dosa
Ibarat bayi dalam buaian
Lupa semua karena tergoda

Akhirnya pulang kepenginapan
Siapkan hati untuk mudik
Aku hanya mengingatkan
Agar jangan bali kebalik
Rebutan kereta di stasiun
            Kereta hitam garis putih
            Agar supaya mau bersantun
Jangan hitam bilang putih
Akhirnya sampai di bandara
Naik pesawat ke Indonesia
Aku lupa satu kata

Jaga bali agar tetap jaya

(01 Agustus 2012)

METODE PLINtoPLAN : Cara Mengatasi Sifat Plinplan



      
 Sebagian besar dari kita tentu pernah memiliki sifat ataupun berprilaku plin-plan. Sifat ini adalah salah satu dari sekian banyak sifat yang disetujui oleh banyak orang untuk dihindari, kalau perlu ditiadakan sama sekali. Kenapa? Karena sifat ini dianggap berbahaya. Orang yang memiliki sifat plin-plan sama artinya dengan orang yang tidak konsisten, tidak teguh, dan cenderung berubah-ubah. Baik itu menyangkut pekerjaan bahkan sampai pada pasangan hidup. Tentunya sifat seperti ini sangat tidak baik bagi diri anda, karir anda dan juga teman-teman anda sebab sifat plin-plan akan menempatkan anda pada situasi sulit seperti anda tidak dipercayai oleh teman-teman anda lagi, didiskriminasi karena anda dianggap munafik oleh orang-orang dilingkungan anda.
              Sifat plin-plan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kurang rasa percaya diri (self convidence). Terlalu banyak berpikiran negatif juga dapat menjadi penyebab dari timbulnya sikap plin-plan ini. Saya sendiri sering kali mengalaminya. Terutama yang disebabkan oleh pikiran negatif yang menuntun diri saya pada ketakutan absurd sehingga membuat saya selalu merubah - rubah keputusan. Satu hal lagi yang mungkin tidak dialami oleh orang lain adalah plin-plan karena terlalu banyak berpikiran positif. Ya, pikiran yang terlalu positif kadang menjebak kita pada pilihan yang sulit. Ini yang saya alami yang menyebabkan saya kehilangan dua kesempatan sekaligus. Contohnya begini, jika suatu saat anda menerima dua tawaran pekerjaan yang kedua-duanya bagus sebut saja dari perusahaan A dan B. Anda akan berpikir menimbang – nimbang, sekiranya mana yang terbaik. Pikiran positif anda akan membawa anda pada ekspetasi yang bagus-bagus pada kedua tawaran itu. Pada akhirnya anda memilih misalkan saja pekerjaan A, anda mulai bekerja diperusahaan A selama sebulan. Namun tiba-tiba anda teringat dengan pekerjaan di perusahaan B yang menawarkan hal yang sama. Karena pikiran posistif anda mengatakan “ jika anda bekerja di perusahaan B, maka hidup anda akan menjadi lebih baik”. Akhirnya anda pun berhenti bekerja di perusahaan A dan melamar di perusahaan B. Namun pada akhirnya anda mendapatkan hasil yang lebih buruk dari perusahaan A yang membawa anda pada keputusan terakhir: berhenti bekerja. Jadilah anda pengangguran sebagai akibat dari sikap plin-plan yang disebabkan oleh jebakan pikiran over positif.
              Jujur saja saya mengalami sikap plin-plan ini dari umur 19 sampai umur 23 tahun. Waktu yang cukup panjang hanya untuk memahami dan mengubah sikap plin-plan menjadi konsisten. Seringkali membuat saya tidak bisa tidur semalaman memikirkan langkah apa yang saya ambil. Apakah langkah A atau langkah B atau langkah yang lain. Pada akhirnya selama 4 tahun itu saya memahami bahwa untuk menghilangkan sifat plin-plan yang pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan akanya. Ya, mengembalikan rasa percaya diri dan menghindari pikiran negatif maupun over positif. Caranya tentu tidak mudah namun saya menemukannya pada ke-plin-plan-an saya itu sendiri. Caranya adalah P-L-I-N-P-L-A-N: Prinsipal, Liability, Idealist, Nowadays, Position, Link, Adaptive, Needed.
              Prinsipal merupakan dasar bagi anda. Ibarat bangunan, prinsip itu adalah pondasi. Jika seseorang memiliki prinsip maka ia tidak akan bersifat plin-plan. Liability atau kewajiban; jika anda punya prinsip maka sudah kewajiban anda untuk memegang teguh prinsip itu agar tidak goyah. Idealist atau idealisme adalah cara anda atau visi anda dalam menjalankan kewajiban anda dalam menjalan prinsip anda dengan tegas. Nowadays adalah memfokuskan pikiran, perkataan anda pada masa sekarang, masa saat ini. Mahatma Ghandi pernah mengatakan bahwa jikalau anda peduli dengan hari ini maka Tuhan akan peduli dengan hari esok Anda. Memfokuskan pikiran pada apa yang anda jalani saat ini akan membatasi pikiran anda dari hal-hal negatif maupun over positif. PLIN ini saya tujukan untuk untuk mengembalikan dan memproteksi kepercayaan diri anda dari dalam anda sendiri (Inner Power)
              Srlanjutnya position adalah posisi anda saat ini dilingkungan anda. Dengan mengetahui posisi anda dengan sebenarnya dilingkungan anda, berarti anda telah memahami peran dan fungsi anda. Ini sangat berguna untuk menentukan dipihak mana anda sebenarnya. Link atau koneksi artinya dengan siapa saja anda berkomunikasi setiap hari. Ini berpengaruh besar bagi pikiran dan prilaku anda. Jika anda tinggal bersama dengan orang-orang yang terbiasa bersikap munafik maka ada kemungkinan anda terpengaruh. Batasi link anda untuk sementara dengan orang-orang yang tidak konsisten dan perbanyak usaha anda untuk menguatkan PLIN dari dalam diri. Adaptive atau adaptasi adalah cara anda agar anda bisa berbaur dilingkungan anda. Ini bukan berarti anda harus mengubah prinsip anda ketika sedang berbaur. Adaptive ini akan membantu anda lebih dekat dengan lingkungan dan teman-teman anda. Dengan demikian anda bisa mempelajari yang mana baik yang mana buruk bagi prinsip anda. Sehingga anda dengan mudah memilih secara pasti pergaulan atau pekerjaan jenis apa yang akan anda ambil yang sesuai dengan prinsip anda. Yang terakhir adalah Need atau kebutuhan. Dimana anda paling dibutuhkan saat ini atau apa yang anda butuhkan saat ini. Dengan mengetahui kebutuhan ini, anda akan dengan mudah dapat menentukan dimana pilihan anda yang paling tepat bagi diri anda tanpa terganggu oleh keputusan-keputusan yang dapat menyebabkan anda kehilangan kesempatan, kehilangan teman, dan juga pasangan. Ingat kuatkan PLIN anda dari dalam dengan  dukungan PLAN dari luar anda. Metode ini juga cocok diterapkan untuk membangun bisnis anda. Kuatkan PLIN untuk membuat PLAN atau rencana anda dengan unsur-unsur dari PLAN itu sendiri.   
              Selamat mencoba dan semoga bermanfaat Sampai jumpa di edisi lainnya. Salam sukses untuk kita semua J